Selasa, 06 Desember 2011

ARTIKEL KOPERASI


KOPERASI MASYARAKAT DI KAWASAN DIENG

Keberadaan Kopmas di Kawasan Dieng sampai saat ini dirasakan    sangat berarti bagi masayrakat yang berada di Kawasan Dieng . hal ini dikarenakan selama ini Masyarakat banyak yang mempercayakan usahanya dengan Kopmas , kebersamaan ini dimulai dari belajar bersama tentang usaha tani, sehingga petani merasa ada proses pembelajaran yang selama ini tidak pernah meraka dapatkan dari tempat lain. Mitra usaha kopmas tersebar dari ujung barat kawasan Dieng sampai ujung Timur yang masuh wilayah kabupaten Temanggung, dan sebagian besar adalah petani hortikultura.

Prinsip yang diterapkan adalah kebersamaan dan tanggung jawab, hal inilah yang memungkinkan akhirnya Kopmas tidak bermasalah dalam hal tunggakan kredit. Proses usaha  mitra dilakukan melalui pengawalan dan pendampingan, dengan maksud agar penerapan sarana produksi pertanian dapat tepat sasaran sesuai dengan anjuran, termasuk dalam aplikasi pemberantasan hama juga tidak dibiarkan seperti petani lain yang secara serampangan dan berlebihan menggunakan pestisida.

Pada awalnya kegiatan pendampingan memang agak sulit, karena harus merubah pola  yang sudah biasa diterapkan oleh petani, akan tetapi dengan keyakinan bersama bahwa pola yang diterapkan akan membawa keberhasilan bersama ahirnya petani dapat menerima dan sampai saat ini masih terus berjalan. Cara yang ditempuh oleh Kopmas adalah menyadarkan petani ketika mereka sudah bersepakat dengan kopmas dalam tahap awal perencanaan yang berupa penghitungan  atau analisa usaha tani.
Biasanya sebelum Petani melakukan usaha akan diundang terlebih dahulu ke kantor kopmas,kemudian bersama dengan pengurus mengitung usaha yang akan dilakukan sesuai dengan musim, karena untuk usaha hortikultura ada perbedaan biaya produksi antara musim kemarau dengan musim penghujan,  penghitungan ini sebagai gambaran kemampuan petani untuk melakukan usaha. dan persiapan yangdilakukan jika mengalami kegagalan usaha.

 Tahap selanjutnya pengawalan dalam proses perawatan, yang meliputi : penyiangan, pemberantasan hama dan pemberian pupuk tambahan,  kami memandang bahwa pengawalan ini sangat penting agar aplikasi pestisida tidak melampaui petunjuk penggunaan yang ada,karena selain akanmenghemat biaya produksi juga tidak menjadikan hama penyakit menjadi kebal.

Untuk memaksimalkan hasil kopmas selalu menyarankan kepada petani binaan agar tidak pernah menggunakan pestisida secara berlebihan. karena dampak lain yang akan menerima adalah petani sendiri, sedangkan perusahaan pestisida tidak peduli dengan kerusakan yang ada, oleh karena itu yang paling tepat dilakukan adalah petani dapat menjadi lebih arif dalam aplikasi pestisida.
disamping hal-hal diatas juga sebagai antisipasi agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh semua kalangan termasuk pihak luar negeri atau untuk kepentingan ekspor.

 Stretegi Pemasaran Koperasi
Dewasa ini persaingan bisnis dan lembaga keuangan, termasuk didalamnya Koperasi. Semakin ketat, walaupun pangsa pasar semakin luas dengan berbagai terobsan namun kendala selalu ada.
Kendala utama yang sering dihadapi Koperasi adalah masalah strategi pemasaran. Pemasaran sendiri dapat didefinisikan luas, dan berikut definisi pemasaran menurut beberapa tokoh :
  1. WY. Stanton, Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
  2. H. Nystrom, Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
  3. Philip dan Duncan, Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
  4. Pemasaran menurut The American Marketing Assocciation (AMA), Pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan implementasi dari konsep, pricing, promosi, dan distribusi (ide, produk maupun jasa), sehingga dapat diciptakan pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Dari point-point tersebut, mau tak mau Koperasi harus mampu meningkatkan kemampuan karyawanya, Karena Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Contohnya, penjelasan secara detail oleh orang di bagian produksi dibutuhkan apabila ada konsumen yang komplain mengenai produk. Demikian juga dibutuhkan orang yang dapat menangani kegiatan sumber daya manusia, sehingga dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan kompensasi dan reward kepada semua karyawan yang terlibat dalam perusahaan. Bagian keuangan memerlukan orang yang ahli dalam berbagai sistem pembayaran dan insentif, terutama kepada konsumen yang membutuhkan sehingga dapat mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan konsumen. Dengan demikian, kegiatan pemasaran selalu berkaitan dengan berbagai departemen lainnya.

Yang perlu dilakukan Koperasi ataupun lembaga keuangan lainya adalah :
  1. Melakukan pelatiha secara berkala dan kontinyu, guna meningkatkan SDM.
  2. Mengemas produk unggulan Koperasi agar lebih menarik dan dapat diterima masyarakat luas.
  3. Memahami Kebutuhan dan keinginan konsumen.
  4. Promosi yang gencar.
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan , bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Kemudian perusahaan harus dapat benar-benar menciptakan volume penjualan yang menghasilkan laba, jadi tidak hanya berorientasi melakukan penjualan semata.